JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengingatkan agar Kapolri Jenderal Tito Karnavian bersikap proposional dalam mengeluarkan pernyataan soal 'Aksi Bela Islam' III.
Kapolri sebelumna mengaku bahwa dirinya sempat mendapatkan informasi akan ada demo terkait proses hukum Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang bakal dimanfaatkan untuk upaya makar dan kudeta.
Pasalnya, menurut HIdayat, Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Muhammad Rizieq Shihab sudah menegaskan kalau gerakan tersebut super damai.
"Bahwa kemudian ada yang punya agenda-agenda yang lain itu harus disikapi sebagai sesuatu yang mungkin ingin menunggangi atau ingin mengacaukan atau ingin kemudian membuat citra negatif dari gerakan yang super damai itu," kata Hidayat di gedung Nusantara III DPR, Jakarta, Selasa (22/11/2016).
"Jadi menurut saya sebaiknya justru Polisi memproporsionalkan masalah bahwa gerakan ini merupakan gerakan yang damai dan dilakukan dengan cara yang damai, konstitusional, tidak anarki," ujarnya.
Kendati demikian, Hidayat mengaku setuju dengan imbauan Tito Karnavian kalau dalam Aksi Bela Islam III tidak boleh ditunggangi oleh oknum-oknum yang ingin merusak nilai berbangsa dan bernegara.
"Itu menurut saya harus dikritisi dan ga boleh. Harus dicegah," tandasnya.(yn)