JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kapolri Jenderal Tito Karnavian membeberkan alasan instruksinya pada demonstrasi 4 November (411) 2016 lalu di depan Istana Negara tidak digubris anak buahnya.
Kapolri saat itu meminta agar anak buahnya tidak menembakan gas air mata terhadap para demonstran 'Aksi Bela Islam' jilid II.
Menurut Tito, saat itu instruksi ada dua, yakni kepada anak buahnya dan terhadap demonstran untuk mundur. Namun, kata dia, saat itu ketika polisi menahan tembakan gas air mata, justru ada demonstran yang maju dengan melempar batu ke arah petugas.
"Kemudian mereka, maju mundur maju mundur. Sehingga perintah Kapolri seolah tidak digubris," kata Tito dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR di Gedung Nusantara III DPR, Jakarta, Senin (5/12/2016).
Sementara itu, Tito pun mengungkapkan, kalau dalam kejadian bentrokan tersebut ada beberapa polisi yang tertusuk bambu runcing oleh oknum massa aksi.
"Ada polisi juga yang tertusuk bambu runcing," ucapnya.(yn)