JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid mengatakan selama ini umat mayoritas merasa diperlakukan tidak adil dalam isu-isu kerukunan.
"Kenapa kami saja yang diminta harus toleran sementara yang lain tidak toleran. Contoh saja kasus Ahok, yang terjadi adalah ketika umat Islam protes kepada perkataan Ahok. Malah dicap tidak toleran. Ini adalah contoh-contoh ketidakadilan. Jadi, ini pak menteri dianggap tidak adil secara profesional dan juga konten," kata politisi Gerindra ini di Jakarta, Selasa (31/01/2017).
Menurutnya, Kementerian Agama mestinya belajar dari zaman Presiden Soeharto, sejak awal awal Soeharto berkuasa, orang-orang yang dikeliling pak Harto, tidak adil bahkan ingin memarginalkan umat Islam.
"Saya ingat pak Harto mengatakan lewat Moerdiono bahwa pembangunan Indonesia tidak bisa memarginalkan umat Islam, jika pembangunan di Indonesia mau berjalan dengan baik, maka kita harus bisa melibatkan umat Islam secara adil," tegas dia.
Jadi, kata dia, jika pembangunan lebih merata dan menghindari disintegrasi bangsa, Menteri Agama harus tampil sebagai bapak bangsa, tokoh bangsa untuk memberikan kenyamanan kepada semua umat beragama di Indonesia.
"Saya kira pak menteri harus tampil negarawan bukan sebagai pembantu presiden saja. Ini Demi menciptakan kenyamanan dan keamanan buat semua agama di Indonesia," pungkasnya. (icl)