JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Diramalkan, Indonesia akan menjadi negara tujuh besar dunia dilihat dari aspek ekonomi. Ramalan itu tidak mustahil jika dilihat dari potensi yang dipunyai Indonesia. Potensi itu di antaranya adalah kekayaan sumber daya alam (SDA) maupun banyaknya sumber daya manusia (SDM) yang unggulan di berbagai sektor.

“kita membutuhkan pemimpin dari kalangan generasi muda yang visioner, yaitu yang memiliki visi ke depan,” kata Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) DKI Jakarta Sarman Simanjorang.

Siapa di antara kaum muda yang saat ini bisa digadang-gadang menjadi pemimpin yang visioner tersebut, Sarman mengungkapkan banyak nama. Di antara mereka yang menonjol ada nama Bahlil Lahadalia.

Siapa dia, Bahlil saat ini menjadi Ketua Bidang VI Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), bidang konstruksi, infrastruktur, dan properti . Dia termasuk pengusaha yang berangkat dari nol, bukan pengusaha yang mendapat warisan dari orang tuanya. “Di usianya yang masih muda, dia tidak hanya membuktikan kemampuannya membangun bisnis namun juga matang dalam memimpin organisasi,” kata Sarman yang juga anggota Dewan Kehormatan Hipmi.

Menurut Sarman, karier antara organisasi dan bisnis Bahlil berjalan seiring. Bisnisnya dimulai sejak menjadi loper koran, hingga membangun dan menggerakkan Grup Rifa Capital. Sedangkan dia aktif di Hipmi juga dari bawah, yaitu menjadi anggota, lalu pengurus di BPD Hipmi Papua.

Bahkan, saat dia menjadi Ketua BPD Hipmi Papua, sejumlah kader Hipmi di bumi mutiara hitam menjadi tokoh di daerah seperti wakil bupati Waropen, wakil bupati Keerom, dan wakil ketua DPRD Papua.

“Bahlil menunjukkan dirinya mampu menjadi inspirasi bagi para aktivis organisasi dan politisi muda. Sedangkan keterlibatannya di Hipmi menunjukkan dirinya mampu membawa organisasi itu memiliki niai tambah dan menjadi lebih baik,” ujarnya.

Sarman pun tak segan menyatkan, walaupun sudah menjadi pengusaha sukses, Bahlil tidak sombong, tetap rendah hati dan mau belajar di segala bidang. Yang saya tidak pernah melupakan, dia selalu hormat kepada para seniornya. (b)