JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Pertemuan Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto telah mampu menggembosi gejolak pemakzulan (impeachment) terhadap mantan Walikota Solo itu dari kursi kepresidenan.
Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis mengatakan bola impeachment terhadap Jokowi kempes sebelum bergulir. "Jokowi sebenarnya tahu dirinya di tepi impeachment. Dia mulai menjalin komunikasi dengan bertemu Prabowo yang bagian dari KMP untuk mengempiskan bola impeachment tersebut," ujar Margarito pada saat diskusi yang bertajuk "Apakah Budi Gunawan Harus (Tidak) Dilantik Sebagai Kapolri ?" di Menteng, Jakarta, Minggu (1-2-2015).
Menurut Margarito, Jokowi seharusnya jangan hanya terpaku pada pertimbangan moral semata. Namun, lanjut Margarito, dalam penegakan hukum yang dilakukannya mesti meelibatkan prinsip-prinsip hukum ketatanegaraan.
Karena itu, Margarito menegaskan mestinya Jokowi segera melantik Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri yang sah. "Jadi presiden bukan sekedar berurusan dengan formil-formilan. Dia musti pastikan hukum ya hukum, ada aspek moril dan materiil didalamnya," ungkapnya.
Calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan yang diajukan oleh Presiden Jokowi untuk menjadi kapolri telah disetujui oleh DPR. Hanya saja, presiden belum melantik dan tidak juga menonaktifkan Budi Gunawan sebagai Kapolri.
Presiden Jokowi justru mengangkat Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti sebagai Plt Kapolri tanpa persetujuan DPR. Lebih dari itu, Jokowi membentuk tim independen tanpa adanya payung hukum yang jelas dalam konteks penyelidikan konflik Polri-KPK.(ss)