JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Usai mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melancarkan 'serangannya', Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya angkat bicara.
SBY tidak terima dengan tudingan yang disampaikan Antasari terhadap dirinya. Melalui akun twitternya, @SBYudhoyono, Selasa (14/2/2017), ketua umum Partai Demokrat tersebut memberikan respons atas pernyataan Antasari.
"Yg saya perkirakan terjadi. Nampaknya grasi kpd Antasari punya motif politik & ada misi utk serang & diskreditkan saya (SBY) *SBY*."
"Satu hari sebelum pemungutan suara Pilkada Jakarta (saya duga direncanakan), Antasari lancarkan fitnah & tuduhan keji terhadap saya *SBY*."
"Tujuan penghancuran nama SBY oleh Antasari & para aktor di belakangnya ~ agar Agus-Sylvi kalah dlm pilkada besok, 15 Feb 2017. *SBY*."
"Apa belum puas terus memfitnah & hancurkan nama baik saya sejak November 2016, agar elektabilitas Agus hancur & kalah *SBY*."
"Luar biasa negara ini. Tak masuk di akal saya. Naudzubillah. Betapa kekuasaan bisa berbuat apa saja. Jangan berdusta. Kami semua tahu *SBY*."
"Dalam waktu dekat akan saya sampaikan bantahan & penjelasan saya. Saya ingin saudaraku rakyat Indonesia tahu kebenaran yg sejati *SBY*."
"Tuduhan Antasari seolah saya sebagai inisiator kasusnya, jelas tidak benar. Pasti akan saya tempuh langkah hukum thd Antasari *SBY*."
"Semua penegak hukum yg memproses kasus pembunuhan Alm Nasrudin masih ada. Insya Allah, mereka akan bicara fakta & kebenaran *SBY*."
"Saya bertanya, apakah Agus Yudhoyono memang tak boleh maju jadi Gub Jakarta? Apakah dia kehilangan haknya yg dijamin oleh konstitusi? *SBY*."
Dalam jumpa pers di kantor sementara Bareskrim Polri di gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Selasa (14/2/2017) siang, Antasari menyebut bahwa SBY mengetahui rekayasa kasus yang menimpa dirinya.
Antasari pun meminta SBY berkata jujur dan mengungkapkannya kepada publik aktor di balik kasus pembunuhan bos PT Putra RajawaliBanjaran Nasrudin Zulkarnaen.(yn)