JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Komisi III DPR Arsul Sani meminta polemik antara mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar dengan Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) segera diselesaikan secara hukum.
Sebab, keduanya terlanjur saling melaporkan ke Bareskrim Polri. Antasari kembali melaporkan aktor di balik rekayasa kasus yang menyeretnya ke penjara selama 8 tahun. Dia menyebut ada peran SBY di balik cerita 'cinta segitiga' Antasari, Rani Juliani dan bos PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnain.
Sementara, SBY melalui Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Didi Irawadi menyatakan pernyataan Antasari mencemarkan nama baik Ketua Umum berlambang bintang mercy tersebut.
"Diselidiki saja, kan pak Antasari ini kan sudah memulainya sudah melaporkan kembali mengenai kasus yang menimpanya. Begitu juga sebaliknya, pak SBY. Beliau kan membantah itu, kalau tidak benar berarti itu pencemaran nama baik," ujar Arsul di kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (17/2/2017).
Ia berharap, kegaduhan yang terjadi terkait persoalan tersebut tidak berlarut-larut.
"Berharap kepolisian menyelidik apakah ini bener kasus Antasari dikorbankan, dan juga penyelidik ini juga harus indpenden. Sehingga tidak gaduh, tidak jelas itu dimana ujungnya," tandas Sekjen DPP PPP itu.(yn)