JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Sebagai organisasi dakwah, Muhammadiyah mengajak semua pihak untuk secara bersama-sama atau berjamaah memerangi korupsi. Sebab, korupsi telah menyengsarakan rakyat. Korupsi telah membuat rakyat sengsara. Ironisnya, kini para koruptur pun sudah mulai berjamaah, tidak sendiri-sendiri.
"Kita harus siap berjamaah melawan korupsi. Bila koruptor saja bisa berjamaah, kenapa kita tidak bisa berjamaah lawan korupsi," kataKetua PP Muhammadiyah Danil Anzar Simanjuntak saat berorasi mengawali acara Deklarasi Nasional 'Berjamaah Lawan Korupsi' di halaman Gedung PP Muhammadiyah, di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (8/2/2015) siang.
Gara-gara korupsi, kata Danil gizi generasi muda kita rendah, harga-harga sembako semakin mahal, jalan-jalan rusak dan berlobang.Danil menambahkan, bangsa Indonesia harus siap melakukan perubahan dengan melawan korupsi. Sebagai langkah konkretnya, Muhammadiyah pun mendirikan Madrasah Antikorupsi. Di madrasah itu melatih para kaum muda bagaimana melawan tindak korupsi."Maka dari itu, kami bersama pemuda Muhammadiyah dan rakyat siap menjadi jamaah KPK dalam memberantas korupsi," katanya.
Yang unik dari acara tersebut, gerakan antikorupsi ditandai dengan memakai seragam kaos warna merah. "Kita pakai kaos merah sebagai simbol perlawanan terhadap korupsi. Kami melawan kriminalisasi terhadap pimpinan KPK. Pemuda dan jamaah Muhammadiyah terus mendukung KPK. Menghancurkan KPK berarti melawan pemberantasan korupsi, itu berarti akan melawan kami," katanya.
Sejmlah tokoh juga hadir dalm acara tersebut. Di antaranya Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto (BW), Deputi Pencegahan KPK Johan Budi SP, maupun Koordinator Indonesia Coruption Watch (ICW) Ade Irawan. Panitia juga menghibur hadirin dengan alunan musik dari para kelompok madrasah anti korupsi. Mereka juga dijamu jajanan kaki lima seperi bakso, soto, es buah. (b)