JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Rapat Paripurna DPR, Jumat (28/4/2017) telah mengesahkan hak angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Namun keputusan yang diketuk palu oleh Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang memimpin jalannya rapat Paripurna itu dianggap sepihak dan ilegal oleh sejumlah fraksi.
Pasalnya, hak angket baru bisa diusulkan oleh 25 anggota DPR dari minimal dua fraksi. Namun, berdasarkan data yang diterima TeropongSenayan, yang menandatangani usulan hak angket itu baru ada 19 anggota DPR RI.
Dari 19 nama anggota DPR RI itu, anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI yang paling banyak menandatangani usulan hak angket itu.
Berikut 19 anggota DPR pengusul hak angket KPK:
1) Desmond J Mahesa (Fraksi Partai Gerindra).
2) Arsul Sani (Fraksi PPP).
3) Daeng Muhammad (Fraksi PAN).
4) Nawawi Saleh (Fraksi Partai Golkar)
5) Ahmad Zacky Siradj (Fraksi Partai Golkar)
6) Taufiqulhadi (Fraksi Partai NasDem).
7) Adies Kadir (Fraksi Partai Golkar).
8) Ahmad Sahroni (Fraksi Partai NasDem).
9) Dossy Iskandar (Fraksi Partai Hanura).
10) Syaiful Bahri Ruray (Fraksi Partai Golkar).
11) Endang Srikarti Handayani (Fraksi Partai Golkar).
12) Agun Gunandjar Sudarsa (Fraksi Partai Golkar).
13) Anthon Sihombing (Fraksi Partai Golkar)
14) Fahri Hamzah (Fraksi PKS).
15) Noor Ahmad (Fraksi Partai Golkar).
16) Ridwan Bae (Fraksi Partai Golkar).
17) M.N Purnama Sidi (Fraksi Partai Golkar).
18) Masinton Pasaribu (Fraksi PDI Perjuangan).
19) Edy Wijaya Kusuma (Fraksi PDI Perjuangan).(yn)