KUDUS (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Komisi XI DPR Romahurmuziy (Romi) menghadiri wisuda Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus, Sabtu (29/4/2017).
Dalam kesempatan itu, Romi mengatakan bahwa dunia bisnis sedang dihebohkan oleh fenomena ekonomi berbagi, dalam beberapa tahun terakhir ini.
Ia mencontohkan perusahaan taksi onlie 'Uber', yang sama sekali tidak memiliki aset berupa taksi. Bahkan nilai perusahaan yang baru berdiri kurang dari 8 tahun ini sebesar 68,8 miliar dollar AS, lebih besar dibandingkan nilai perusahaan dari raksasa otomotif Amerika.
"Padahal mereka juga tidak memiliki aset berupa kendaraan. Traveloka adalah perusahaan penyedia layanan tiket pesawat dan hotel terbesar di Indonesia, mengalahkan para pemain tradisional travel agen seperti seperti AntaVaya Group, Panorama dan Bayu Buana," terang Romi.
Di ranah nasional, lanjut dia, fenomena serupa juga terjadi. GoJek sudah bukan lagi hanya perusahaan 'ojek' terbesar di Indonesia, tetapi sudah merambah ke jasa logistik (GoBox), pengiriman makanan (GoFood) bahkan sampai ke jasa pijat (GoMassage).
Ekonomi berbagi ini, menurut ketua umum PPP ini, pada dasarnya adalah ekonomi yang memanfaatkan secara maksimal utilitas suatu alat produksi.
"Jadi pada dasarnya sharing economy adalah upaya memaksimalisasi utilitas. Semisal contoh Airbnb, salah satu perusahaan penyedia akomodasi yang berdiri sejak 2008, dan saat ini sudah melayani 425.000 tamu dalam semalam di 190 negara seluruh dunia," ucap pria kelahiran Yogyakarta ini.
Jadi, imbuhnya, bisa dibayangkan bagaimana gelombang ekonomi baru ini datang. Saat ini, jika ada orang yang tidak segera beradaptasi dengan kemajuan, dia akan dilibas zaman.
"Ini adalah sekedar ibarat bagaimana evolusi teknologi sedemikian cepatnya," kata pria yang akrab disapa Gus Romi.(yn)