JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -sikap Presiden Joko Widodo yang tidak segera mengambil keputusan soal pengisian kursi Kapolri memicu banyak spekulasi. Bahkan di Mangga Besar ada yang menjadikannya sebagai ajang taruhan.
Ada beberapa orang yang gila judi berspekulasi soal berani tidaknya presiden melantik Komjen Budi Gunawan sebagai kapolri. Ada juga yang mempertarohkan, nama-nama alternatif jika Komjen Budi Gunawan tidak dilantik.
"Saya berkali-kali ditelpon orang, menanyakan kans para jenderal polisi yang berpeluang jadi kapolri. Semula saya tidak tahu kalau itu para petaruh di Mangga Besar," ujar anggota Komisi III DPR Martin Hutabarat dari Partai Gerindra.
Makin sulitnya diramalkan membuat pasar taruhan bertambah ramai karena spekulasinya jadi banyak. Apalagi tiap presiden muncul dan bicara di televisi selalu ada saja janji-janjinya, ini membuat pasar taruhan makin goyang.
Misalnya, saat awal kisruh KPK-Polri, presiden bicara akan menunggu proses hukum, lalu presiden muncul lagi dan bilang akan segera diselesaikan. Saat mau berangkat lawatan ke negara Asean, dia bilang setelah pulang akan diselesaikan. "Tapi sampai sekarang belum juga," ujar Martin.
Martin sendiri tidak tahu pasti apakah taruhan itu benar-benar jalan. Dia sendiri hanya mendengar dan dihubungi beberapa orang yang menanyakan hal sama. "Kalau saya khan tidak ikut taruhan karena dilarang UU dan melanggar kode etik DPR," jelasnya.
Dia menyarankan presiden jelas dan tegas jangan berubah-ubah dan berlama-lama hingga membuat orang bingung. Ini juga untuk mengakhiri spekulasi negatif masyarakat. Satu-satunya cara presiden harus membuat keputusan.(ss)