JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Kenaikan harga beras akhir-akhir ini sebenarnya bersumber dari ulah pemerintah yang dikembangkan pemerintah sendiri. Sejumlah rencana program yang dipublikasikan oleh pemerintah memprovokasi para pelaku usaha beras menahan berasnya tidak dijual ke pasar.
"Beras merupakan komoditas yang sangat sensitif. Isu-isu jangan terlalu dilontarkan oleh pejabat. Salah satunya soal isu raskin (beras miskin) dihapus yang bakal diganti dengane-money,ini berimplikasi. Karena pelaku pasar beras akan menahan berasnya," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron saat diskusi Polemik Sindo Trijaya Fm di Jakarta, Sabtu (28/02/02015).
Herman berharap pemerintah cekatan dalam melihat respons pelaku pasar terhadap isu program ekonomi pemerintah. Lebih daripada itu, ia mengimbau agar Bulog sebagai lembaga pemerintah menjaga stok nasional.
Herman berharap pemerintah dapat melakukan proteksi harga demi menstabilkan keadaan. Karena Undang-Undang Pangan Nomor 18 tahun 2012, jelas mengatur bahwa pemerintah harus menjamin stabilitas harga kebutuhan pokok. Seperti diketahui, harga beras saat ini mengalami kenaikan hingga lebih dari 30 persen. Pemerintah baru memutuskan untuk menggelar operasi pasar setelah kanaikan harga lebih dari 30 persen.(ss)