JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil menilai, selama ini operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK hanya untuk mencari simpati publik.

Menurut Nasir, OTT yang dilakukan KPK jumlahnya tidak signifikan bagi kasus korupsi. Jadi, kata dia, sangat wajar bila ada anggapan KPK hanya berani OTT koruptor kelas recehan.

"Disebutkan Dumas (Pengaduan Masyarakat KPK) nominal Rp1 miliar, tapi yang di OTT Rp10 juta. Apa kemudian ini cara KPK untuk mendapatkan simpati publik," kata Nasir saat dihubungi di Jakarta, Rabu (13/9/2017).

Politisi Fraksi PKS ini pun menduga, KPK melakukan OTT sebagai senjata setiap kali ada tekanan yang masuk. Padahal, adanya kritikan yang masuk ke KPK harus dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk lebih baik ke depannya.

"Setiap KPK mendapatkan tekanan kemudian mereka melakukan OTT. Ini yang kita lihat," tandasnya.(yn)