MATARAM (TEROPONGSENAYAN)--Ketua Ikatan Alumni Al-Azhar Cabang Indonesia HM Quraish Shihab mengatakan, Islam di Nusa Tenggara Barat (NTB) bisa menjadi contoh baik bagi Islam moderat.
NTB dipilih menjadi lokasi acara Konferensi Internasional dan Multaqa IV Alumni Al Azhar Cabang Indonesia yang berlangsung 17-20 Oktober 2017.
Quraish berharap, apa yang disaksikannya di NTB bisa menjadi contoh di dunia.
"Kita harap ini perlu dicontoh di dunia untuk menampik segala tuduhan yang tidak benar terhadap Islam," kata Quraish dalam konferensi tersebut, Kamis (19/10/2017).
Senada, Wakil Ketua Alumni Al-Azhar Internasional yang juga mantan Menteri Waqaf Mesir, Muhammad Abdul Fadhiel El-Qoushi menyatakan kekagumannya sekaligus menyerukan umat Islam dunia untuk mencontoh kehidupan toleransi beragama di Nusa Tenggara Barat.
"Contoh di NTB ini, kami kehilangan di Arab," kata Muhammad Abdul Fadhiel El-Qoushi.
Ia menilai, potret kehidupan umat Islam di NTB, sebagai cerminan Islam di Indonesia yang penuh dengan moderasi dan toleransi serta mengedepankan nilai-nilai kebersamaan, menjadi contoh terbaik bagi kehidupan beragama di dunia.
Hanya saja, ia masih merasa heran kenapa toleransi yang baik di Indonesia atau di NTB ini belum ditularkan di seluruh belahan dunia. Karena menurutnya, umat Islam di seluruh dunia merindukan kehidupan umat beragama yang damai dan penuh toleransi seperti di NTB.
"Saat ini yang dibutuhkan umat Islam itu bukanlah wacana atau apa yang tertulis di buku-buku atau di kertas-kertas. Namun yang paling dibutuhkan adalah pengamalan nyata dalam kehidupan sehari-hari," kata Muhammad Abdul Fadhiel El-Qoushi.
Sementara, Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi menegaskan, Islam di NTB itu bukanlah sekadar wacana atau sekadar teori yang tidak diterapkan dalam kehidupan nyata. Hal ini ditegaskannya dengan dibukanya segmen baru Pariwisata di NTB, yakni wisata halal atau muslim friendly tourism.
Melalui segmen ini, selain menambah segmen pariwisata yang ada juga untuk menunjukkan bahwa ada bagian-bagian dalam Islam itu yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi.
"Itu menunjukkan bahwa ajaran ajaran Islam itu membawa kebaikan di dalam tataran dunia nyata," tandasnya.
Konferensi Al Multaqa Nasional IV Alumni Al Azhar Mesir di Mataram dihadiri sekitar 1.500 orang, 400 orang di antaranya alumni Al-Azhar dari 25 negara. Presiden Jokowi akan hadir dalam konferensi ini pada 19 Oktober.
Konferensi internasional ini mengambil tema "Moderasi Islam Dimensi dan Orientasi" diselenggarakan atas kerja sama organisasi International Alumni Al-Azhar Cabang Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi NTB.(yn)