JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akhirnya merespon hilangnya nama dia dalam dakwaan mantan Ketua DPR Setya Novanto. Ia membela diri dengan berkata tidak tahu menahu soal namanya perlu ada atau tidak di dalam dakwaan Setya Novanto.
"Kan bukan saya yang mendakwa, bukan saya yang menulis dakwaannya," ujarnya ketika ditanya wartawan di Rakornas PDIP 2017, Sabtu, (16/12/2017)
Sebelumnya, nama Ganjar Pranowo disebut dalam surat dakwaan dua terdakwa kasus e-KTP sebelumnya, Irman dan Sugiharto. Ganjar disebut menerima duit sebesar US$ 520 ribu.
Namun, menurut pengacara Setya Novanto Maqdir Ismail nama politikus PDIP dan Partai Demokrat hilang dalam dakwaan kliennya itu.
Pimpinan KPK Alexander Marwata membantah tuduhan itu dengan mengatakan bahwa tidak ada niatan dari KPK, baik sengaja maupun tidak disengaja, untuk tidak memasukkan nama Ganjar di dakwaan Setya Novanto. Ia berkata, semua nama baru dimasukkan ke dalam dakwaan apabila memang ada alat bukti kuat.
Ganjar melanjutkan bahwa dirinya tidak terlalu memusingkan soal masalah ada atau tidaknya nama dia dalam dakwaan Setya. Sebab, menurutnya, KPK yang lebih paham akan hal itu.
Namun, kata Ganjar, jika memang ditemukan indikasi dirinya mengambil keuntungan dari kerugian negara, maka dirinya siap bertanggungjawab. Apalagi, menurut Ganjar, jika mengingat dirinya adalah mantan Wakil Ketua Komisi II DPR.
"Saya siap dipanggil setiap saat, wong saya dulu kan pimpinan komisi. Saya harus bertanggungjawab atas seluruh keputusan, akan saya jelaskan satu per satu," ujarnya.
Dalam keterangan Jaksa Penuntut Umum KPK Taufiq Ibnugroho, Ganjar Pranowo sempat mengakui bahwa dirinya memang pernah menerima uang yang diyakini dalam konteks e-KTP. Namun, kaya Taufiq, Ganjar membela diri dengan mengatakan bahwa dirinya langsung mengembalikan uang tersebut ketika diberikan.
"Tapi, jelas dia mengakui bahwa memang ada bagi-bagi uang di DPR, bahwa memang ada goodie bag berisi uang, meskipun dia bilang menolak," ujar Taufiq beberapa waktu lalu. (aim)