JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Keterbukaan data atau open data dalam pemilihan daerah (pilkada) serentak yang akan dilaksanakan pada akhir tahun 2015 ini masih diragukan.
Hal itu, diutarakan oleh Ketua Perkumpulan pemilu dan demokrasi (Perludem) Didik Supriyanto, mengingat kemampuan di tiap daerah dalam menyediakan infrastruktur keterbukaan data berbeda-beda.
"Memang agak berat terutama karena masalah anggaran. Di pilkada kan anggaran di masing-masing daerah. Apakah mesinnya ada, petugasnya cukup, bandwith-nya cukup, itu semua kan dibiayai daerah," ujar Didik pada acara diskusi yang bertajuk "Menyongsong Pilkada Serentak Melalui Open Data" di Jakarta, Kamis (26/3/2015).
Untuk itu, ia meminta kepada KPU untuk memastikan semua anggaran daerah dalam pelaksaan pilkada untuk menyediakan keterbukaan data harus diselesaikan agar nanti pilkada tersebut demokratis dan partisipasi publik meningkat.
"Penting bagi KPU untuk memastikan semua anggaran untuk open data harus segera diselesaikan," ungkapnya.(al)