JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kabinet Pemerintahan Presiden Jokowi dinilai sebagai kabinet pedagang alias suadagar. Karena sistem kerja kabinet ini menjadikan rakyat sebagai objek perdagangan.
Menurut Kwik Kian Gie, sejumlah kebijakan yang dikeluarkan banyak berdasarkan mekanisme pasar, tak terkecuali harga bahan bakar minyak (BBM). “Saya menilai kabinet Jokowi ini adalah kabinet saudagar dan rakyat menjadi objeknya,” katanya dalam diskusi "Ekonomi Penjajahan Era Jokowi-JK" di Jakarta, Selasa (31/3/2015).
Lebih jauh kata Kwik, kebijakan menaikan harga BBM pemerintah telah mengambil untung lebih dari 40% dari rakyat. Padahal BBM merupakan kebutuhan pokok rakyat yang menguasai hayat hidup orang banyak sehingga kebijakan itu sangat liberal. "Saya lihat presiden sebelumnya tidak berani, walau minyak mentah dunia dijadikan dasar. Tetap saja tidak berani," terangnya
Dikatakan Kwik, mengambil patokan harga BBM dalam negeri berdasarkan perkembangan harga pasar merupakan pelanggaran terhadap Undang-undang Dasar. "Boleh dibilang Jokowi ini presiden paling berani dalam menaikkan dan menurunkan harga BBM berdasarkan harga minyak mentah dunia," tuturnya
Menurutnya, presiden-presiden sebelumnya hanya sebatas mengeluhkan banyaknya subsidi yang diberikan pemerintah. Namun tidak berani menaik-turunkan harga BBM
Seperti diketahui, pemerintah kembali menaikkan harga BBM menjadi Rp7.300 untuk jenis premiun. Akibatnya, protes kembali marak di sejumlah daerah. (ec)