JAKARTA (TEROPONSENAYAN) - Kebijakan pemerintah melakukan pemblokiran 19 situs Islam telah membuat masyarakat menjadi tidak simpatik lagi kepada presiden Joko Widodo.
Alasannya, secara tidak langsung Jokowi telah melakukan kesewenang-wenangan kepada pers dalam iklim demokrasi. Ditambah, Kominfo sendiri belum pernah melakukan tindakan yang persuasif kepada 19 situs Islam tersebut.
"Pak Jokowi kurang memberi perhatian terhadap radikalisme yang menjadi keprihatinan bersama. Dan pemblokiran 19 situs itu bukanlah solusi tepat," kata Direktur Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat UIN Jakarta, Ali Munhanif dalam diskusi 'Mengapa Blokir Situs Online' di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (4/4/2015).
Sementara itu Ali mengungkapkan kalau pemblokiran 19 situs ini hanyalah paranoid pemerintah akibat adanya gerakan ISIS yang sudah masuk ke tanah air. Namun langkah pemblockiran ini dianggap telah sporadis dan fluktuatif.
"Baiknya BNPT punya program jangka panjang, sehingga apabila ada ruang publik yang disusupi kampanye kekerasan dan kebencian bisa dihindari lebih dulu," tukasnya. (al)