JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Kabinet pemerintahan Joko Widodo sudah berjalan tiga tahun lebih. Wakil Ketua Umum DPP Gerindra, Fadli Zon, melihat pemerintahan Jokowi masih inkonsistensi.
Dia menyindir banyak janji kampanye saat Pemilu 2014 tak terpenuhi dan cenderung mengikuti ideologi liberal. Maka, kata dia, partainya sebagai oposisi telah menentukan sikap tegas tidak akan mendukung Jokowi sebagai presiden di periode kedua. Fadli menegaskan Gerindra tetap akan menyokong Ketua Umum Prabowo Subianto.
"Nah, ini adalah kesempatan bagi yang mendukung Pak Prabowo untuk melakukan perubahan. Jadi tentu kami di Gerindra akan mencalonkan Pak Prabowo sebagai calon presiden," kata Fadli Selasa, (27/2)
Dia menambahkan, awalnya banyak orang beranggapan Jokowi menjadi pemimpin yang mewakili karakter rakyat kebanyakan. Namun selama tiga tahun lebih pemerintahan, ia mengkritik kinerja Jokowi justru menampilkan ideologi ekonomi liberal dan tidak pro rakyat.
"Pak Jokowi ini kelihatan kerakyatan tapi mahzab ekonominya liberal mekanisme pasar. Mukanya kelihatan kerakyatan tapi isinya sangat liberal kapitalistik," lanjut Fadli.
Kemudian, ia menyampaikan alasan Jokowi disebutnya liberal. Jumlah utang yang membengkak, angka pertumbuhan meleset dari janji kampanye, dan penarikan subsidi bagi masyarakat. "Dan (itu semua) sangat mempengaruhi daya beli masyarakat," ujarnya. (aim)