Berita
Oleh M Anwar pada hari Kamis, 12 Apr 2018 - 21:21:42 WIB
Bagikan Berita ini :

Legislator Desak Pemerintah Sediakan Lapangan Pekerjaan Baru

641. Legislator Desak Pemerintah Sediakan Lapangan Pekerjaan Baru.jpg.jpg
Jimmy Demianus Ijie (Sumber foto : Humas DPR RI)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Anggota Komisi I DPR RI Jimmy Demianus Ijie mendesak pemerintah mengevaluasi terkait ribuan WNIyang mencari suaka kepada Jepang dengan motif ekonomi. Menurutnya, jika ada masalah seperti ini, berarti Pemerintah Indonesia perlu membuka banyak lapangan pekerjaan baru.

Diketahui, semenjak diberlakukannya kunjungan bebas visa bagi pemegang e-paspor, banyak WNI menyerbu Jepang untuk mencari suaka. Namun sebenarnya, ada hal lain yang patut dicurigai dengan adanya fenomena ini. Politisi PDI Perjuangan ini meminta Kementerian Luar Negeri untuk segera bertindak menganalisa fenomena ini.

“Mungkin motif sesungguhnya bukan mencari lapangan pekerjaan. Motifnya bukan itu, hanya alasan saja. Berkaca dari pengalaman WNI kita ke Suriah, saya harap Kementerian Luar Negeri berhati-hati, karena mungkin ada tujuan-tujuan politik yang ingin dicapai orang-orang ini,” ujarnya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (11/4/2018).

Di luar dari kecurigaan tersebut, Jimmy meminta pemerintah untuk memperbaiki sistem pengupahan di Indonesia yang masih sangat rendah, sehingga menyebabkan masyarakat merasa tidak dihargai, kemudian mencari pekerjaan di luar negeri.

Politisi dapil Papua Barat itu menambahkan, jika sistem pengupahan di Indonesia diperbaiki maka ia yakin fenomena seperti ini dapat diminimalisir.

Perlu diketahui bahwa fenomena WNI pencari suaka ke Jepang ini berdasarkan data sudah terjadi sejak tahun 2015 dengan jumlah 696 orang. Kemudian meningkat di tahun 2016 menjadi 1.829 orang dan menurun di tahun 2017 sebesar 1.342 orang.(yn)

tag: #dpr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement