JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Sejak dilantik sebagai presiden, Joko Widodo kerap dihujani kritik oleh banyak kalangan. Mantan Gubernur DKI yang akrab disapa Jokowi tersebut dikritik, karena kebijakan-kebijakannya tidak pro-rakyat.
Salah satu yang paling sering dijadikan bahan kritik adalah ketika Jokowi menaikkan harga BBM. Langkah tersebut dinilai semakin menyengsarakan rakyat. Sebab dampaknya justru dapat menaikan harga bahan bakar minyak (BBM), elpiji dan tarif dasar listrik (TDL).
Kader berbagai partai pun, termasuk bahkan kader PDI Perjuangan sendiri, banyak yang kerap melancarkan kritik kepada Jokowi.
Namun hal berbeda ditampilkan Partai Nasdem. Ketua Umum Nasdem Surya Paloh secara tegas mengharamkan kader-kader Nasdem untuk mengkritik pemerintahan Jokowi.
Surya berjanji tidak akan membiarkan kader-kadernya mengkritik presiden yang didukungnya dalam Pilpres 2014 tersebut.
"Ada yang barangkali bisa membiarkan (Jokowi dan pemerintah dikritik)," ujar Surya Paloh di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (9/4/2015).
"Nah kalau dari Partai Nasdem enggak membiarkan ada hal yang seperti itu."
Namun, Surya tidak menyebutkan dasar sekaligus larangan kadernya mengkritik Jokowi.