JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Calon Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar (Demiz) mewaspadai lembaga survei nakal dan tidak adil.
Akibatnya, lanjut Deddy, lembaga tersebut bisa membuat kegaduhan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 yang berlangsung saat ini.
"Lembaga survei kadang tidak proporsional. Ini yang harus diwaspadai," kata Deddy di Jatiwaringin Pondok Gede, Kota Bekasi, Rabu (27/6/2018).
Deddy berpendapat, kejadian pada Pilpres tahun 2014 lalu hasilnya berbeda-beda. Karena, penempatan petugas survei hanya di titik-titik tertentu saja. Sehingga hanya menyajikan hitungan cepat sesuai pesanan.
Kendati demikian, Ia masih mempercayai lembaga survei yang melakukan hitung cepat dalam Pilkada Jawa Barat. Hasil hitung cepat tak jauh beda dari hitung real yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sehingga selisih perhitungannya tak akan jauh beda dengan margin eror.
"Bagi kami dan keyakinan saya, kami sudah menang karena survei saya juga benar," tukasnya.(yn)