Berita
Oleh Aris Eko pada hari Sabtu, 25 Apr 2015 - 22:55:36 WIB
Bagikan Berita ini :

Hariman Sebut Pendukung Tahu Jokowi Lemah

33IMG_20150422_221234_1429976837083.jpg
Hariman Siregar, Direktur Indemo (Sumber foto : Aris Eko/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Aktivis yang juga Direktur Indonesia Democracy Monitor (Indemo) Hariman Siregar mengungkapkan lemahnya kepemimpinan Presiden Jokowi sudah diketahui para pendukungnya. Kini mereka makin menyadari serta tak bisa menutupi.

"Mereka (para pendukung Jokowi-red) sudah mengerti sejak awal lemahnya kepemimpinan (leadership) Jokowi," ujar Hariman kepada TeropongSenayan, Rabu (22/4/2015) di Jakarta. Namun, popularitas Jokowi ini memang mampu mengalahkan dan menutupi kekurangannya itu.

Hariman menambahkan lemahnya kepemimpinan Presiden Jokowi itu ini telah membuat pemerintahan nyaris tanpa arah. Sebagai Presiden, Jokowi tidak mampu memberikan arah yang jelas kepada para menterinya. Bahkan juga tidak tegas menerapkan aturan terhadap lembaga pemerintahan.

"Jadi kalau mereka ikut menilai kinerja pemerintah jelek saya menilai mereka makin menyadari kesalahannya," ujar Hariman yang juga tokoh peristiwa Malari tahun 1974 ini. Jeleknya kinerja pemerintahan tak lepas dari rendahnya kepemimpinan Presiden Jokowi.

Penilaian Hariman itu disampaikan sehubungan dengan hasil survey lembaga penelitian yang mengungkapkan rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap Presiden Jokowi. Hal ini akibat pemerintahan yang dipimpin mantan Walikota Solo tidak mampu mewujudkan janji-janjinya saat kampanye.

Menurut Hariman, lemahnya kepemimpinan Presiden Jokowi juga sudah banyak diketahui oleh pihak asing. "Ini sudah lama diprediksi oleh ahli di Amerika," ujar Hariman yang dikenal dekat dengan Luhut Binsar Panjaitan, Kepala Staf Kepresidenan ini.(ris)

tag: #hariman  #indemo  #demokrasi  #Jokowi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement