JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian mendukung dan sekaligus mengapresiasi langkah Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang menyetop sementara Liga 1 sampai waktu yang tidak ditentukan.
Apresiasi juga disampaikan kepad Kemenpora Imam Nahrawi yang sebelumnya juga meminta agar liga Indonesia tertinggi itu distop sementara.
"Sikap Kemenpora dan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 layak diapresiasi, karena kondisi tersebut memang merupakan kondisi darurat," ujar Hetifah saat dihubungi TeropongSenayan, Jakarta, Rabu (26/9/2018).
"Namun, hal ini juga perlu diklarifikasi ke FIFA agar tidak merugikan sepak bola nasional secara keseluruhan," tambah dia.
Lebih jauh, Hetifah juga menyayangkan tindak kekerasan yang masih saja menimpa suporter sepak bola di Tanah Air.
Dia pun meminta Kemenpora RI segera menyiapkan konsep pembinaan suporter olahraga, khususnya cabang sepak bola.
"Untuk menghindari tindak kekerasan pada kegiatan olahraga, Kemenpora wajib memastikan agar seluruh pemangku kepentingan olahraga khususnya sepakbola jalan," jelas dia.
"Baik PSSI, klub, supporter dan sebagainya, mematuhi peraturan termasuk mematuhi aturan olahraga, khususnya terkait sanksi apabila ada yang melanggar," sambungnya.
Senada dengan Hetifah, Anggota Komisi X DPR RI, Nizar Zahro juga mendukung pemberhentian sementara Liga 1.
"Saya dan Komisi X mendukung penuh keputusan PSSI dan Kemenpora untuk berbenah dalam dua pekan kedepan agar tidak terjadi pengeroyokan serupa," ujar dia.
"Selama pemberhentian itu kita evaluasi agar tidak terjadi lagi tewasnya suporter yang tidak kita inginkan," imbuh dia.
Saat ditanya apakah Komisi X akan menggelar rapat dengan pihak-pihak terkait, Nizar enggan menjawab pasti. Sebab, menurutnya, saat ini Komisi X masih disibukkan dengan RUU APBN 2019.
"Tapi nanti kita pasti akan memanggil (pihak terkait-red) untuk bahan evaluasi dan memberi masukan-masukan yang terbaik," jelasnya.
"Agar sepakbola di Indonesia merakyat dan disukai. Itu kewajiban Komisi X untuk memberikan evaluasi Kemenpora, BOPI, dan PSSI, dan instansi lainnya yang terlibat," tutup dia. (Alf)
