JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) —Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai, keputusan pemerintah menunda menaikkan harga BBM sebagai startegi cari perhatian (caper) pemerintah kepada rakyat jelang Pilpres 2019.
Sebab, kata Fahri, pengumuman penundaan tersebut dilakukan pemerintah mendahului rakyat atau sebelum mendapat penolakan dari masyarakat.
“Ini pemerintah rakyat belum beraksi dia sudah mundur duluan, lalu mengklaim ini adalah kebaikan hati kepada rakyat gitu. Kita tidak perlu menyebut ini pencitraan, karena sebenarnya lebih dari pada itu,” ujar Fahri di Komplek Parlemen, Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (15/10/2018).
Selain itu, Fahri menyebut penundaan kenaikan tarif tersebut sebagai maladministrasi antara Menteri dan Presiden.
“Ini adalah maladministrasi didalam pemerintahan dan kegagalan membuat public policy yang baik,” jelas dia. (Alf)