JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Janji yang tak terlunaskan menjadi ironi bagi keberlangsungan pemerintahan Jokowi-JK selama 6 bulan. Janji besar yang sebelumnya menghadirkan harapan, justru kini memunculkan kekecewaan bahkan memicu sentimen negatif di masyarakat dalam menilai kinerja pemerintah.
Anggota Komisi X DPR RI M Suryo Alam menyatakan, enam bulan berlangsungnya kepemimpinan Jokowi dengan janji yang tak mampu dibayar pemerintah memicu kegelisahan di kalangan masyarakat.
"Masyarakat maklum, tapi geram," kata Suryo Alam di kepada TeropongSenayan, Jumat (1/5/2015).
Suryo mengungkapkan, tren ekonomi nasional saat ini tersungkur, bahkan mendekati krisis moneter. Menurutnya, hal itu akan berlangsung terus hingga beberapa bulan ke depan.
"Tiga bulan ke depan, kondisinya akan merah. Ini beban berat akan sangat dirasakan masyarakat mengingat dalam tiga bulan ke depan bersamaan dengan berbagai momentum. Misalkan, ujian masuk sekolah dan lebaran. Sedangkan harga-harga akan mahal karena yang terjadi saat ini tidak adanya keberimbangan antara Suplay dan penerimaan," ucapnya.
Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar itu menambahkan, kondisi krisis tidak hanya dirasakan masyarakat umum tapi juga para pelaku ekonomi dan pengusaha.
"Saya kan banyak ketemu teman-teman pengusaha juga. Mereka juga mengeluh, karena saat ini mereka berada dalam situasi yang berat. Mereka tidak lagi bicara untung, tetapi bagaimana mempertahankan diri supaya usahanya tidak mati," ungkap dia.
Pemerintah, kata Suryo Alam, harus segera memperbaiki performa tim ekonominya dengan melakukan perimbangan permintaan dan penawaran. "Bulan Mei ini pemerintah harus mampu mengatasi," cetusnya.(yn)