JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Banyak yang menilai tim ekonomi Presiden Joko Widodo tidak memadai, tidak berkualitas dan amatiran. Dampaknya, kebijakan ekonomi pemerintah justru menyusahkan rakyat.
"Contoh yang paling nyata kebijakan soal bahan bakar minyak (BBM). Ini dampaknya luar biasa tapi seperti lepas dari kontrol tim ekonomi," kata ekonom yang juga mantan Ketua Umum DPP PAN Dradjat Hari Wibowo, Senin (04/05/2015).
Tim ekonomi presiden seperti tidak sadar bahwa kebijakan soal BBM itu dampaknya luar biasa terhadap kehidupan rakyat. Tapi justru sekarang menjadi pasar bebas yang subsidinya tidak ada lagi.
Tragisnya, sudah mengambil subsidi BBM untuk rakyat sekarang masih mengejar-ngejar pajak pribadi rakyat dengan alasan untuk menutup kekurangan penerimaan negara. "Lha ini rakyat khan makin babak belur," jelasnya.
Meski begitu, Dradjat tidak mau bicara soal reshuffle kabinet khususnya tim ekonomi pilihan presiden. Karena semua merupakan hak prerogatif presiden untuk mempertahankan atau mengganti menterinya.
Dia hanya mengingatkan, pada kenyataannya penerimaan negara saat ini sudah anjlok. Kalau sebelumnya, penerimaan itu masih bisa mencapai angka 20-25 persen pada pertengahan tahun seperti sekarang ini, sekarang ini hanya mencapai 13 persen.
"Kondisi ini benar-benar membuat Indonesia mudah digoyang pasar. Bahkan, penilaian dari pasar luar negeri dan sebagian investor lebih sadis pemerintah sekarang ini tidak kompeten," ujarnya.(ss)