JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Direktur lembaga Survey Indobarometer, M Qodari mengungkapkan Nawacita sebagai konsep pemerintahan Jokowi-JK dalam tata kelola negara gagal ditransformasikan. Akibatnya tidak bisa dimengerti masyarakat secara luas di Indonesia.
"Beberapa waktu lalu Indobarometer melakukan Survey, kesimpulannya tingkat pengetahuan masyarakat terhadap Nawacita cuma 10 persen. Jadi Nawacita kalah populer dari Cita Citata (artis dangdut)," seloroh Qodari saat menjadi pembicara di acara bedah buku karya politisi Golkar Bambang Soesatyo "Republik Komedi 1/2 Presiden di Tebet, Jakarta, Minggu (10/05/2015).
Kendati disampaikan dengan cara bercanda, Qodari menganggap potensi bahaya dari fakta tentang tidak tersosialisasikannya Nawacita.
Menurutnya, masyarakat semestinya mendapatkan informasi dari cita-cita dan gagasan pemerintah. "Ini berbahaya, karena masyarakat tidak memahami maksud-maksud presiden," ungkapnya.
Tidak hanya masyarakat umum, Qodari juga menyebutkan bahwa sejumlah bupati di Indonesia juga mengaku tidak merasakan adanya sisipan gagasan Nawacita dalam program-program Jokowi.
"Saya bertemu dengan beberapa bupati. Mereka mengaku tidak menemukan Nawacita dalam Musrembang. Dalam Musrembang, Nawacita hilang entah kemana," ucapnya.(ss)