JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Putri ketiga mendiang almarhum Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid meminta para pengurus Nahdlatul Ulama (NU) tak lagi mengumbar hasrat kepada publik ihwal keinginan untuk mendapatkan jatah menteri di kabinet Jokowi-Ma"ruf Amin.
Yenny mengingatkan, bahwa tokoh nahdliyyin harus mampu menjaga semangat khittah dan tidak terjebak politik praktis.
"Pengurus NU harus mampu menjaga semangat khittah dan tidak terjebak dalam retorika politik praktis yang dapat mengakibatkan lunturnya wibawa NU sebagai sebuah organisasi besar," kata Yenny, Jakarta, Minggu(07/07/2019).
Pemilik nama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh ini menegaskan,tugas utama NU adalah menjadi mitra pemerintah dalam mewujudkan cita-cita bersama bangsa dengan memberikan masukan yang konstruktif, bukan malah terlibat dalam politik praktis apalagi hal-hal yang pragmatis.
"Saya mengimbau agar PBNU tidak menyuarakan ke publik permintaan untuk mendapatkan jatah menteri di kabinet mendatang," tegas Yenny.
Seperti diketahui sebelumnya, Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Timur, K.H. Agoes Ali Masyhuri (Gus Ali) terang-terangan meminta jatah menteri untuk kader NU di kabinet Jokowi - Ma"ruf periode berikutnya.
Lantaran menurutnya, tidak ada dukungan politik yang gratis atas kontribusi tokoh dan warga NU dalam kemenangan Jokowi-Ma"ruf di Pilpres 2019.
Selain itu, Rais "Aam PBNU, Miftachul Akhyar juga mengaku telah menyiapkan kader terbaik untuk diajukan sebagai menteri dalam Kabinet Kerja Joko Widodo periode 2019-2024. "Kalau siap, sejak dulu siap," papar Miftachul di Jakarta pada Minggu, (23/06/2019).
Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masduki Baidlowi menyampaikan, bahwa organisasinya memiliki kontribusi yang besar dalam upaya memenangkan Jokowi-Ma"ruf dalam pemilihan presiden.
Oleh sebab itu, ia berharap Jokowi-Ma"ruf bisa membalas kontribusi itu dengan mendapuk kader Nahdlatul Ulama mengisi gerbong pemerintahan.
"Kemarin kan juga sudah memberi kontribusi yang cukup besar, mudah-mudahan ya dibawa oleh Presiden," ungkap Masduki pada Selasa, (25/06/2019).
Tak hanya itu, petinggi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bahkan meminta agar jatah NU dan PKB dibedakan. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan sedang mengupayakan agar jatah PKB dan NU dipisahkan. (Alf)