Berita
Oleh Emka Abdullah pada hari Selasa, 19 Mei 2015 - 00:47:14 WIB
Bagikan Berita ini :
Soal Pembubaran Petral

SBY: Fitnah Menteri ESDM Sulit Saya Terima

87SBY_1.jpg
Susilo Bambang Yudhoyono (Sumber foto : Indra Kusuma/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berang disebut tidak berani membubarkan Petral sewaktu menjadi presiden oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said.

SBY mengaku terkejut dengan pernyataan yang dilontarkan Sudirman Said yang menyerang dan mendiskreditkannya.

"Sudirman Said, mengatakan bahwa pemberantasan mafia Migas selalu berhenti di Meja SBY," tulis SBY dalam akun twitternya, @SBYudhoyono, Senin (18/5/2015). (Baca: Sudirman Said: Pembubaran Petral Selama Ini Selalu Mentok di Presiden)

Dia pun meminta agar Menteri ESDM melakukan klarifikasi terkait pernyataanya itu. Justru, lanjut SBY, dirinya menginginkan penyimpangan apapun diberantas.

"Tidak ada yang mengusulkan ke saya agar Petral dibubarkan. Saya ulangi, tidak ada. Kalau ada pasti sudah saya tanggapi secara serius. Termasuk tidak pernah ada tiga surat yang katanya dilayangkan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan waktu itu," cetusnya. (Baca: Jadi Sarang Mafia Migas, Pertamina Bubarkan Petral)

Ketua umum Partai Demokrat yang baru saja terpilih itu kembali menegaskan bahwa dirinya menunggu penjelasan langsung dari Menteri ESDM terkait tudingan itu.

"Tuduhan dan fitnah yang disampaikan Menteri ESDM dan pihak-pihak tertentu sulit saya terima. Rakyat Indonesia, doakan saya kuat menghadapi," pinta SBY.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said sebelumnya mengakui adanya upaya kuat dari lingkungan di luar Pertamina yang berupaya menggagalkan upaya pembubaran Petral sejak lama. (Baca: Faisal Basri: Petral Dibubarkan, Mafia Minyak Akan Menyebar)

Sudirman menyebut, di masa pemerintahan Presiden SBY, kerap kali upaya pembenahan mafia migas ini hanya berhenti di meja kerja presiden.

"Itulah sebabnya ketika saya diundang oleh presiden sehari sebelum ditunjuk sebagai menteri. Beliau bertanya banyak hal termasuk soal mafia. Saya jawab, pak sebetulnya dahulu banyak kegiatan inisiatif baik dari pertamina namun selesai di sini. Di mana? Di kantor presiden, karena presiden tidak mendukung," jelas Sudirman, Minggu (17/5/2015).

Untuk Petral ini, dia menyebut, sudah sejak Januari tahun Pertamina mengalihkan fungsi pengadaan dari Petral kepada Integrated Supply Chain di bawah Pertamina. Selama tiga bulan penataan fungsi ISC, Pertamina disebut sudah lakukan penghematan sebesar 22 juta dolar AS atau Rp 250 miiar.(yn)

tag: #sby  #menteri esdm  #pembubaran petral  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement