Berita
Oleh Ahmad Syaikh pada hari Selasa, 20 Agu 2019 - 14:55:19 WIB
Bagikan Berita ini :

Polda Jatim Dalami Kasus Rasisme Mahasiswa Papua

tscom_news_photo_1566287719.jpg
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan (Sumber foto : Istimewa)

SURABAYA (TEROPONGSENAYAN) -- Kepolisian Daerah Jawa Timur terus menyelidiki kasus rasisme terhadap mahasiswa Papua yang berujung pada kerusuhan di Papua dan Papua Barat, Senin 19 Agustus kemarin.

"Ini kami sedang menyelidiki dan sudah dikomunikasikan berita-berita ini. Kami juga ada pihak yang memang dikomunikasikan dengan instansi terkait," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan di Surabaya, Selasa (20/8/2019).

Selain itu, Luki juga memastikan pemeriksaan insiden perusakan bendera tetap berjalan, bahkan menurutnya sudah ada beberapa saksi yang diperiksa di Mapolrestabes Surabaya.

"Sudah, pemeriksaan terkait saksi terkait bendera dan lain-lainnya itu sudah kami periksa," jelasnya.

Dikatakannya pula, pengamanan 43 mahasiswa Papua di Mapolrestabes untuk menjaga suasana kondusif juga untuk meredam amarah ormas yang mengepung asrama mahasiswa Papua.

"Intinya kami amankan karena adanya massa yang cukup besar. Kami melihat situasi kondusif, aparat kemudian masuk dan memberi tahu mereka untuk ke Mapolrestabes," tegas Luki lagi.

Oleh karena itu dia pun menyayangkan pengamanan terhadap 43 mahasiswa Papua ke Mapolrestabes Surabaya itu membuat adanya kesalahpahaman.

"Mungkin pada saat itu ada salah paham, tapi setelah mereka dibawa ke Polrestabes justru bilang terima kasih. Jadi kami tidak membeda-bedakan," tuturnya.

Sementara itu ketika ditanya mengenai video pemukulan dan penganiayaan mahasiswa Papua di Jatim, Luki menjelaskan video tersebut adalah hoaks.

"Di Jatim ini tidak terjadi seperti yang ada di kabar-kabar, ada yang meninggal, ada yang dipukuli lalu ditembak. Itu semua hoaks," tandasnya. (ahm)

tag: #kerusuhan  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement