Berita
Oleh Alfian Risfil pada hari Selasa, 03 Sep 2019 - 12:10:05 WIB
Bagikan Berita ini :

DPR Ragukan Kemampuan Panglima TNI Atasi Gerakan Separatis di Papua

tscom_news_photo_1567487405.jpg
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa saat memberikan pengarahan kepada peserta Latancab TNI AD Kartika Yudha 2019 di Puslatpur, Baturaja, Lampung, Senin (19/8/2019). (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kemelut Papua yang berlarut-larut menjadi perhatian banyak kalangan. Sebab, pasca insiden penyerangan dan tewasnya prajurit TNI, kini permasalahan menjadi lebih kompleks, ancaman bergeser menjadi ancaman anarkis terhadap masyarakat Papua.

Mereka terus menerus menyuarakan Papua Merdeka, mengibarkan bendera bintang kejora di kantor-kantor pemerintahan, dan seakan leluasa membakar obyek vital.

Wakil Ketua Komisi I DPR, Satya Widya Yudha meminta pemerintah dan jajaran TNI- Polri segera meredakan gejolak di Papua.

Satya secara khusus meminta Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto harus lebih serius dan tidak memberi toleransi apapun terhadap unsur sepatisme di Papua.

“Panglima TNI harus bisa mengerahkan pasukannya untuk segera mengatasi tindakan-tindakan tersebut dan jangan ragu-ragu,” kata Satya Widya Yudhya kepada wartawan belum lama ini.

Menurut Satya, separatisme bertentangan dengan empat konsensus besar nasional yakni Pancasila Pancasila sebagai ideologi bangsa, UUD 1945 sebagai konstitusi negara Indonesia, NKRI sebagai bentuk negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboayan bangsa Indonesia.

Politikus Partai Golkar ini juga menyayangkan aksi perusakan terhadap sejumlah fasilitas publik di Papua.

Terpisah, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan meminta pemerintah hati-hati dalam menyelesaikan kasus kerusuhan Papua.

Dia mengingatkan pemerintah tidak salah langkah sehingga kerusuhan Papua terus menjalar.

“Sekali lagi hati-hati, Papua itu kan multidimensi. Sejak 15 tahun terakhir, baru kali ini bendera bintang kejora berkibar, tetapi tidak ada tindakan serius dari aparat keamanan, khususnya TNI/Polri," kata Zulkifli Hasan, pekan lalu.

Zulkifli Hasan menilai kasus Papua sudah melebar, bahkan negara lain sudah campur tangan. Kerusuhan yang awalnya terjadi di Manokwari, juga kemudian menjalar ke daerah lain.

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah berharap Jokowi tak menyesal nantinya karena terlambat dalam bersikap mengatasi situasi Papua yang sempat mencekam. Sejalan dengan itu, masyarakat sangat prihatin dan sangat meragukan kepemimpinan Panglima TNI Hadi Tjahjanto yang kurang serius dan belum berhasil mengatasi gerakan separatis bersenjata di Papua. (Alf/jpnn)

tag: #tni  #dpr  #papua  #komisi-i  #mpr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
IDUL FITRI 2025 AHMAD NAJIB Q
advertisement
DOMPET DHUAFA RAMADHAN PALESTIN
advertisement
IDUL FITRI 2025 WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2025 HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2025 HERMAN KHAERON
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Puan Soroti Anak Jadi Korban Kejahatan Siber: Literasi Digital Harus Jadi Gerakan Nasional yang Dimulai dari Keluarga

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 10 Apr 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti ancaman kejahatan siber yang bisa menjerat anak-anak. Apalagi di era digital yang serba terhubung, anak-anak bisa terkena modus ...
Berita

Pengukuhan Dewan Pengurus Korpri MPR RI, Siti Fauziah: Kami Siap Memajukan Korpri MPR Untuk Memperkuat Bangsa dan Negara

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia menggelar acara Pengukuhan Dewan Pengurus Korpri MPR RI masa bakti 2025 – ...