JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyebutkan sudah membentuk tim implementasi reformasi yang salah satu tugasnya adalah membuat rancangan gedung baru DPR.
Dalam rapat paripurna yang digelar Rabu (20/5/2015) dia mengatakan, bahwa tim tersebut selain mewujudkan rancangan gedung baru, juga memiliki tugas seperti memetakan pelaksanaan fungsi utama guna mewujudkan DPR yang kuat, aspiratif dan berkualitas sebagaimana diamanatkan dalam konstitusi.
Nah, Fahri menyinggung untuk urusan penguatan kelembagaan maka akan dilaksanakan melalui tujuh tahapan baik secara eksternal dan internal. Adapun ketujuh tahapan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Membangun alun-alun demokrasi, sebuah plaza reformasi bagi publik. Alun-alun demokrasi akan menjadi tempat unjuk rasa dan penyampaian aspirasi publik terbesar di Indonesia. Maka pelaksanaan demonstrasi di alun-alun demokrasi tersebut sangat dilindungi sebagai mimbar kebebasan.
2. Membangun museum dan perpustakaan. Pembangunan museum akan menggunakan gedung bundar, yang sekaligus menjadikan gedung sebagai cagar budaya.
3. Membangun jalan akses bagi tamu dan publik ke gedung DPR sehingga mempermudah tamu dan publik untuk mengunjungi fasilitas publik yang ada di DPR.
4. Membangun visitor center yang akan dikelola sebagai aktivitas menerima pengunjung harian untuk menimba ilmu, berdiskusi, berwisata serta urusan lainnya dan harus berada di basement dalam area yang tertutup.
5. Pembangunan ruangan pusat kajian legislasi dan perancangan UU, pusat kajian APBN, pusat kajian akuntabilitas keuangan negara dan pusat penelitian
6. Pembangunan ruang anggota dan tenaga ahli yang standar. Pembangunan ruang tersebut berlaku sama untuk semua anggota dewan dan staf pendukung.
7. Integrasi kawasan, yaitu mengintegrasi tempat tinggal anggota dengan kantor kerja anggota yang secara umum akan menjadi ikon baru di ibu kota negara. Tempat ini nantinya akan menjadi tujuan kunjungan, baik warga negara Indonesia maupun asing yang ingin mengetahui perjalanan bangsa Indonesia. (ai)