JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ratusan massa dari Ikatan Mahasiswa Muahamadiyah (IMM) bersama Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) mengeruduk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Mereka meminta DPR agar menurunkan Joko Widodo dari jabatannya sebagai presiden karena dianggap tidak menepati janjinya.
Saat ditemui, Ketua Umum DPP IMM Benny Pramula mengaku kalau pihaknya tetap konsisten mengawal pemerintahan Jokowi-JK hingga tumbang. Sebab, setahun ini IMM melihat kepemimpinan Jokowi tidak becus.
"Hari ini saya tidak merasa bangga Indonesia memiliki pemimpin. Tidak jelas siapa pemimpinnya dan nahkodanya. Makanya kita ingin cabut mandatnya, sebelum DPR melakukan sidang istimewa. Tegas kami tidak akan berhenti turun ke jalan," kata Benny di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (20/10/2015).
Setelah berorasi hampir satu jamdan tak kunjung ditemui anggota dewan,aksi akhirnyadiwarnai kericuhan dengan lemparan batu dan bakar ban. Namunmereka akhirnyaditemui oleh Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.
Dengan naik ke mobil komando, Fahri meminta ratusan mahasiswa untuk tetap mengawal pemerintahan Jokowi-JK untuk menuntaskan semua janji-janjinya. Jangan sampai melakukan tindakan seperti tahun 1998.
"Ini persoalan sistem dan individual tim kabinet. Mari kita fokus dengan jalannya pemerintahan yang sekarang. Di dalam sana sudah bentuk Pansus Pelindo II dan akan membongkar kasus," ujar Fahri.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini pun mengungkapkan bila Jokowi-JK ikut terlibat dalam kasus Pelindo, maka DPR bisa mengusulkan untuk impeachment.
"Jika terbukti kita akan buat hak pendapat bahwa Presiden dan Wakil Presiden sudah melakukan pelanggaran pidana. Jika sudah disahkan Mahkamah Konstitusi bila ada pelanggaran maka kita laksanakan sidang istimewa,"jelasnya. (iy)