JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pengamat Politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai terpilihnya Destry Damayanti menjadi Ketua Pansel KPK adalah sebuah ujian bagi Presiden Joko Widodo dan delapan tim pansel lainnya.
Bagaimana tidak, bila Destry yang juga staf ahli dari Menteri BUMN Rini Soemarno melakukan keputusan yang tidak independen dalam memilih calon pimpinan KPK, maka ini akan berdampak luas.
"Bila terjebak konflik kepentingan, maka publik akan mencap negatif Jokowi karena ini merupakan pilihan dia. Sekaligus bisa membuat rugi delapan profesional lainnya," kata Hendry saat dihubungi, Jakarta, Minggu (24/5/2015).
Pasalnya, ujar Hendry, saat ini publik mengawasi dengan teliti gerak-gerik Pansel KPK yang terdiri sembilan srikandi. Mengingat rawannya konflik KPK dan Polri masih membekas dibenak masyarakat.
"Intinya publik menginginkan calon pimpinan KPK itu kuat dari segala intervensi dan bersih track record-nya. Nah, itulah tugas berat Pansel KPK bisa menyeleksi yang diinginkan publik," ujarnya. (ai)