JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Panitia Seleksi (Pansel) KPK pilihan Presiden Jokowi yang semuanya perempuan banyak menuai kritik. Pansel dianggap tidak akan mampu memilih calon-calon komisioner KPK yang berani dan punya kewibaan dalam memberantas korupsi.
Mantan Penasihat KPK Abdullah Hehamahua mengusulkan kepada Presiden Jokowi untuk mengganti sebagian nama dari 9 anggota pansel itu. "Sangat memungkinkan bagi presiden untuk mengganti beberapa nama. Apalagi jika Keppres pembentukan pansel KPK itu belum dibuat," ujar Hehamahua kepada TeropongSenayan di Jakarta, Minggu (24/05/2015).
Hehamahua menegaskan soal dakukan pergantian atau tidak sepenuhnya kewenangan presiden. Akan tetapi, katanya, presiden harus memperhatikan aspirasi masyarakat yang cukup resisten terhadap pansel KPK.
Jumat (22/5/2015), Hahamahua bertemu dengan salah satu anggota Pansel KPK Yenti Garnasih. Kepada Hehamahua, Yenti mengaku belum mendapatkan salinan Keppres pembentukan pansel. (ai)