JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Komisi VI FPKB Khalilurrahman meminta pemerintah tidak abai terhadap kasus temuan beras sintetis. Karena itu, Ia meminta pemerintah harus gerak cepat untuk memastikan Indonesia bebas dari beras yang dianggap berbahaya tersebut.
"Saya meminta pemerintah tidak abai dan harus bergerak cepat melakukan sterilisasi hingga segera ada jaminan Indonesia bebas dari beras sintetis," kata Khalilurrahman kepada wartawan di Gedung DPR RI, Senin Malam, (25/5/2015).
Anggota dewan yang berangkat dari Dapil Jatim XI daerah Madura ini mengungkapkan ditemukannya beras plastik di Indonesia telah menciptakan keresahan bagi masyarakat. Karena itu, Ia mendesak pemerintah gerak cepat melakukan pencegahan sebelum beras berkimia tersebut tersebar luas.
Lebih lanjut pengasuh pondok pesantren Matsaratul Huda ini menghimbau agar pemerintah dapat belajar dari kasus terkait. Dari kasus itu, ungkapnya, Pemerintah wajib mengevaluasi jajaran pejabat pengawas agar kasus yang sama tidak terulang lagi.
"Seharusnya pemerintah tidak kecolongan. Manakala pemerintah sigap dari awal, seharusnya tidak kecolongan," tekannya.
Kholil menuturkan saat ini dirinya di Komisi VI telah menyuarakan supaya DPR membentuk Pansus beras plastik. Harapannya, DPR dapat melakukan kajian lebih mendalam terhadap kasus peredaran beras bercampur bahan dasar pembuat pipa paralon itu.
"Dan kita juga berharap kepada petugas dan aparat kepolisian untuk segera turun ke lapangan melakukan sidak ke pasar-pasar. Dengan begitu masyarakat dapat merasa terlindungi dan rasa was-was masyarakat dapat dipulihkan kembali," ucapnya. (ai)