JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Di daratan Cina, tempat virus Corona CoVID-19 berasal, mulai mengalami perlambatan peningkatan kasusnya. Pada Jumat lalu (21/2/2020), jumlah kasus baru yang ditemukan pemerintah Cina adalah 397 orang. Padahal sehari sebelumnya terdaoat 889 kasus baru.
Pihak berwenang Cina mengatakan, daratan itu memiliki 397 kasus baru yang dikonfirmasi pada hari Jumat, turun dari 889 sehari sebelumnya.
Komisi Kesehatan Nasional Cina memerlihatkan bahwa cuma 31 kasus baru yang muncul di luar provinsi Hubei – tempat CoVID-19 berasal.
Namun, ironisnya, jumlah kasus di luar Cina justru meningkat tajam. Korea Selatan, Iran, Italia, dan Libanon, mencatatkan kasus yang mengawatirkan. Penyakit ini telah menyebar ke sekitar 26 negara dan wilayah di luar Cina daratan, menewaskan lebih dari selusin orang.
Sebut saja di Korea Selatan, peningkatan kasus sebanyak dua kali menjadi 433 kasus. Diperkirakan dalam waktu tak lama bakal membengkak jadi 1.000 orang, setelah puluhan orang terpapar di gereja.
Di Italia juga melaporkan kasus pertama kematian dari 59 kasus di negeri spaghetti. Pemerintah setempat itu pun menutup 10 kota untuk mencegah penyebaran virus mematikan tadi. Seperti di Veneto, Lombardy, Piemento, dan Umbria.
Di Condogno, virus itu menyebar di rumah sakit yang sama. Di situ, seorang pasien beserta istri dan temannya terkontaminasi. Begitu pula 5 staf kesehatan, termasuk dokter dan perawatnya.
Meski ada penurunan di negeri Panda, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tetap prihatin adanya lonjakan kasus di sejumlah negara lain.
“Kekhawatiran terbesar kami terus menjadi potensi COVID-19 untuk menyebar di negara-negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah,” kata Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Pemerintah Amerika Serikat menyerukan pengumpulan dana seebsar US$675 juta untuk membantu negara-negara yang rentan terpapar dan ekonominya lemah, seperti beberapa negara Afrika yang berhubungan dengan Cina.