JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Korea Selatan mengarahkan warga untuk hidup bersama COVID-19. Korsel melonggarkan berbagai pembatasan dan memberlakukan paspor vaksin di tempat-tempat berisiko tinggi, seperti pusat kebugaran, sauna, dan bar.

Korsel melakukan pelonggaran karena 75 persen populasi Korsel telah divaksin penuh. Berbagai pembatasan pergerakan masyarakat rencananya akan dihapuskan sepenuhnya pada Februari tahun depan.

"Jalan kembali ke kehidupan sehari-hari, yang kita ambil langkah pertama hari ini, adalah jalan yang belum pernah kita lalui," kata Menteri Kesehatan Kwon Deok-cheol dalam pertemuan lembaga-lembaga penanganan COVID-19, Senin.

Dia meminta orang-orang untuk tetap memakai masker, memastikan ventilasi ruangan secara teratur, dan melakukan tes jika muncul gejala.

Langkah-langkah itu diyakini perlu dilakukan karena masih ada kekhawatiran tentang potensi kebangkitan kasus baru dari faktor-faktor risiko, seperti orang yang tidak divaksin, penurunan kekebalan pada masa depan di antara orang-orang yang sudah divaksin, dan kerumunan warga pada akhir tahun.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Son Young-rae mengatakan sistem medis Korsel dirancang untuk menangani hingga 5.000 kasus baru sehari.

Tetapi jika jumlahnya meningkat mendekati 10.000, pemerintah akan menghentikan proses pelonggaran pembatasan dan mengambil tindakan darurat, kata Son.

Korsel melaporkan 1.686 kasus COVID-19 baru pada Minggu (31/10), dengan 366.386 kasus dan 2.858 kematian secara keseluruhan.