JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Bentrok warga antara dua suku telah terjadi di Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). bentrok yang disebabkan oleh perputaran itu akhirnya memakan korban hingga 6 orang tewas. Peristiwa tersebut diakui oleh Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.00 pagi. Tapi karena daerahnya sangat jauh dari pusat kota akibatnya baru diketahui sore hari.
Ia meminta Kapolres untuk menangkap siapa saja yang menuliskan pernyataan provokatif di media sosial.
Kepala Kepolisian Resor Flores Timur, AKBP Deny Abraham, juga membenarkan adanya konflik antarwarga tersebut. “Iya betul ada konflik antarwarga di Desa Sandosi Kecamatan Witihama,” kata Deny dilansir Antara, Kamis (5/3).
Ia menghimbau masyarakat untuk menahan diri. Jangan sampai bentrokan itu mendapat sokongan dari suku-suku lain yang akan memperkeruh situasi.
"Biarkan pemerintah dan aparat keamanan menyelesaikan masalah yang ada. Kepada warga masyarakat agar tidak boleh membuat di medsos hal-hal yang provokatif peruncing keadaan disana," ujarnya.
Adonara merupakan satu di antara dua pulau utama pada kepulauan di wilayah Kabupaten Flores Timur. Secara umum, masyarakat di pulau Adonara bertani. Karena kondisi geografisnya, pertanian di sini adalah pertanian lahan kering. Hasil utama dari pertanian ini yaitu jagung, ubi atau singkong serta tanaman perkebunan seperti kelapa, tembakau, vanili, coklat dan cengkeh.