JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Partai Golkar dan Partai Nasdem mengadakan pertemuan di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (09/03/2020).
Salah satu yang dibahas pada pertemuan tersebut adalah mengenai ambang batas parlemen, dalam hal ini Partai Golkar dan Partai Nasdem sepakat untuk mengusulkan kenaikan Parliamentary Threshold menjadi 7 %.
"Terkait Parliamentary Threshold ada usulan dari Pak Surya Paloh menjadi 7%, dan Partai Golkar melihat ini sebagai konsep yang bagus dan akan mendukung," ujar Airlangga saat konferensi pers di Aula DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (09/03/2020).
Sementara untuk ambang batas presiden Airilangga mengakatan baik Golkar dan Nasdem sepakat untuk tetap berada di angka 20%.
"Dan untuk Presidensial Threshold kami (Golkar dan Nasdem) sepakat tetap di 20%," katanya.
Sementara, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menambahkan usul kalau sebaiknya pemilihan legislatif dan pemilihan presiden sebaiknya dipisahkan karena terlalu berat bagi peserta pemilu.
"Kami berharap MK agar pemilu legislatif diselenggarakan terlebih dahulu baru kemudian pemilihan presiden, pemilu serentak 2019 kemarin terlalu berat bagi peserta pemilu," tambah Surya.
Mengenai Pemilu 2024, Surya menyatakan kalau sekarang masih terlalu jauh namun penggodokan terus dilakukan untuk mempersipkan pemilu. "Ya kalau soal pemilu 2024 ini masih jauh dan terlalu dini membicarakan ini," pungkas Surya. (Al)