JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Upaya untuk mencari vaksin guna mencegah penyebaran virus Corona terus digencarkan. Beberapa pabrik obat terus menggaet sejumlah peneliti dari berbagai lembaga riset.
Nah, perusahaan biofarmasi Anges Inc mengajak peneliti Universitas Tokyo, Jepang, telah mengembangkan vaksin Corona yang berbasis pada dioxyribo nuclei acid (DNA). Setelah itu, mereka akan mulai melakukan uji praklinis pada hewan.
Menurut keterangan Anges yang dikutip reuters.com (24/3/2020), vaksin DNA diproduksi menggunakan virus yang tidak aktif dan dapat diproduksi lebih cepat daripada vaksin berbasis protein.
Pernyataan Anges karuan melambungkan saham Anges di Bursa Tokyo, Jepang. Sahamnya melonjak 17% pada perdagangan saham pagi ini. Persentase itu melebihi angka kenaikan saham sejumlah perusahaan publik di Jepang.
Langkah serupa juga sudah dilakukan sejumlah pabrik farmasi. Roche, Pfizer dan perusahaan Cina juga tengah mengembangkan vaksin. Namun sayangnya, masih memerlukan beberapa tahap sebelum digunakan oleh manusia.
Setelah pengujian di laboratorium, vaksin harus dicoba lagi tingkat efektivitas dan keamanannya pada hewan.
Jika berhasil, vaksin itu dites pada manusia atau uji klinis. Pada tahap uji klinis, pun melewati tiga tahap, dari mulai pada beberapa orang di satu negara, hingga ujicoba pada banyak orang di beberapa negara.
Setelah terbukti secara klinis, vaksin bisa diajukan ke regulator untuk diberi ijin digunakan pada manusia. Jadi perlu waktu lebih dari sebulan untuk bisa dimanfaatkan.