JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Masa depan Olimpiade Tokyo sudah jelas. Ketua Panitia Pelaksana Olimpiade Tokyo 2021 Yoshiro Mori, mengatakan bahwa Olimpiade ini akan dibuka pada 23 Juli.
“Olimpiade berlangsung sampai 8 Agustus 2021, sedangkan paralimpiade digelar antara 24 Agustus sampai 5 September 2021,” ujarnya kepada wartawan di Tokyo, Jepang (30/3/2020).
Ia berharap Komite Olimpiade Internasional (IOC) segera menindaklanjuti dan menyetujui permintaan pihak Jepang yang ditunjuk sebagai tuan rumah.
Tetapi dampak dari penundaan tersebut, Mori mewanti-wanti akan terjadi pembengkakan biaya secara masif.
Jika dihelat pada tahun ini, dana yang diperlukan sebesar US$12,6miliar atau sekitar Rp201,6 triliun (US$1 = Rp16.000). Biaya tersebut ditanggung rantang oleh IOC, pemerintah Jepang dan pemerintah kota Tokyo.
Sekarang banyak hotel dan lokasi acara dibatalkan yang tentunya mengeluarkan duit tidak sedikit.
Olimpiade Tokyo semula direncanakan akan berlangsung pada 24 Juli 2020 dan akan berlangsung selama 16 hari. Pihak Jepang bahkan sudah membawa api Olimpiade dariAthena, Yunani ke Tokyo dan menyimpannya. IOC dan Jepang pun tetap pada keputusannya.
Namun karena adanya pandemi di sejumlah negara, banyak negara yang meminta penundaan. Bahkan Kanada memaksa keluar dari kepesertaannya. Ini terkait dengan beberapa pemain yang sebagian terpapar dan persiapan yang sempit bila dipaksakan digelar.
Selain persoalan pandemi COVID-19, persiapan Olimpiade itu juga dihadang masalah lain. Misalnya lomba marathon yang semula direncanakan oleh pihak tuan rumah berlangsung di Tokyo. Tetapi ditolak pihak IOC karena Tokyo dianggap panas. Akhirnya Tokyo mengalah.