Berita
Oleh Alfin Pulungan pada hari Jumat, 17 Apr 2020 - 17:06:42 WIB
Bagikan Berita ini :

DPR Ingatkan Pemerintah Subsidi Industri Pariwisata Jelang Pulihnya di 2021

tscom_news_photo_1587117322.jpg
Wakil ketua Komisi X DPR, Dede Yusuf saat meninjau salah satu objek wisata di kawasan Bandung, Situ Cileunca (Sumber foto : IG @ddyusuf66)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Penyebaran virus Corona di Indonesia menekan bisnis pariwisata dan perhotelan. Akibatnya, tingkat pendapatan dan okupansi hotel diberbagai Indonesia merosot hingga 50 persen dan terancam akan terus menurun.

Penurunan wisatawan paling banyak berasal dari pelancong mancanegara. Untuk Indonesia, wisatawan mancanegara paling banyak berasal dari negara Cina. Sementara, virus korona sendiri diketahui berpangkal dari negara tirai bambu tersebut.

Indonesia dan Ciina termasuk dalam daftar 20 negara teratas dalam hal mobilitas berwisata dan kontribusinya di 200 destinasi wisata. Tahun 2018, ada 8,9%dari wisatawan Cina yang berkontribusi berkunjung ke berbagai destinasi wisata di dunia. Persentase itu melonjak drastis dibandingkan 10 tahun sebelumnya. Saat itu, kontribusi wisatawan Cina berbagai destinasi wisata dunia 2,5%.

Ancaman terhadap sektor pariwisata ini sudah diungkapkan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Wishnutama Kusubandio. Dia menuturkan, akibat wabah korona, potensi kemerosotan dari sektor pariwisata bisa mencapai setengah dari capaian tahun lalu. Hal ini yang menjadikan pariwisata sebagai sektor yang paling parah terdampak wabah virus korona.

Padahal, Kemenparekraf telah menargetkan wisatawan ke Indonesia tahun ini sebanyak 16 juta, namun sektor itu kini berdarah-darah dan diperkirakan hanya akan terpenuhi sekitar 5 juta wisatawan. Hal ini sekaligus menandakan bahwa penerimaan devisa sangat tergantung pada kapan wabah ini akan berakhir.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan suara optimis, kemarin (16/4) menyampaikan bahwa pariwisata dalam negeri hanya akan lesu sampai akhir tahun ini saja. Jika pandemi ini berlalu, maka pada tahun 2021 pariwisata di tanah air akan meningkat pesat.

"Saya meyakini ini hanya sampai akhir tahun. Tahun depan booming di pariwisata," ungkap Jokowi saat memimpin rapat terbatas lewat video conference, Kemarin.


TEROPONG JUGA:

> berharap pada wisatawan domestik, meski dalam beberapa pekan terakhir masih kurang bergairah

> Pemprov DKI Perpanjang Masa Penutupan Pariwisata Hingga 19 April, Ini Dia Daftarnya

> Nyoman: Pariwisata Bali Diambang Kebangkrutan


Menyambut optimisme itu, kata Wishnutama, saat ini pihaknya tengah berupaya untuk melakukan pelbagai rencana yang dapat menjaga ekosistem pariwisata. Menurutnya, Presiden Jokowi mengarahkan agar Kemenparekraf melakukan program perlindungan sosial bagi para pelaku wisata.

"Kemenparekraf pun merealokasi anggaran Rp500 miliar, ini potensinya akan dikembangkan terus,” kata Wishnutama,(16/4/2020).

Adapun relokasi anggaran untuk penanganan ini dianggap penting karena sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bakal termitigasi selama wabah berlangsung. Wishnutama menambahkan, pihaknya bakal berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan secara intensif untuk terus memberikan berbagai bantuan terhadap pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Alternatif mengatasi kelesuan ekonomi pariwisata beserta mitra-mitranya seperti perhotelan ini, sebenarnya sudah diberikan solusi oleh komisi pariwisata (Komisi X) Dewan Perwakilan Rakyat. Wakil ketua Komisi X, Dede Yusuf, mengatakan seluruh industri pariwisata sebaiknya mengandalkan wisatawan domestik atau lokal untuk sementara selama musim pandemi.

Akan tetapi, alternatif ini harus disertai kebijakan yang menarik hati para turis lokal. Dede mencontohkan industri pariwisata bisa memberikan potongan harga tiket masuk ke objek wisata, termasuk meningkatkan pelayanan baru agar para turis terus tertarik. Namun, protokol kesehatan tetap harus diterapkan guna mengantisipasi penyebaran virus COVID-19.

"Memang tahap normalisasi adalah 2021, dan tentu dimulai dari pengunjung lokal dulu. Semua pariwisata pasti tutup karena semua daerah menjaga PSBB. 90 persen hotel dan restoran turun pendapatannya," kata Dede saat dihubungi, Jumat (17/4/2020).

Kendati wabah menggerus penghasilan pariwisata, Dede mengatakan, para pengusaha pariwisata jangan sampai merenggut pekerjaan para karyawannya. Oleh karenanya upaya terus menarik wisatawan lokal tetap digencarkan meski saat ini masih kurang bergairah. Hal lain yang mesti dilakukan, Pemerintah harus turut memastikan kebijakan keringanan pajak dan listrik bagi sektor perhotelan yang tergabung dalam industri pariwisata.

"Yang perlu dijaga saat ini adalah jangan sampai karyawan bubar, pengusahanya bangkrut. Makanya harus ada relaksasi pajak, listrik, subsidi karyawan sampai masa normal lagi," ujarnya.

Dede mengungkapkan saat ini sudah ada satu juta pekerja industri pariwisata berikut industri ekonomi kreatif lainnya yang dibantu menggunakan kartu Pra Kerja. Cara ini diyakini akan mengurangi beban tanggungan para karyawan yang saat ini sedang kesulitan. Komisinya pun mendesak agar Kemenparekraf menerbitkan regulasi yang mengatur guna menunjang hal ini.

"Kalau pengawasannya kita tunggu Permen Parekrafnya keluar," kata Dede.

Untuk diketahui, pemerintah sebenarnya sudah memberikan insentif untuk sektor pariwisata berupa diskon harga tiket pesawat serta keringanan pajak hotel dan restoran dievaluasi. Namun, stimulus itu dinilai kurang efektif.

”Seperti disampaikan Pak Menko (Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto), stimulus ini tidak berhenti di stimulus kedua. Pemerintah terus mengevaluasi dan membahas perkembangan kondisi ekonomi terbaru di berbagai sektor, terutama sektor yang paling terdampak,” kata Sekretaris Menteri Koordinator Perekonomian Susiwijono di Jakarta, pertengahan Maret lalu.

Pembebasan pajak hotel dan restoran serta diskon tiket pesawat, menurut dia, sebenarnya untuk menarik wisatawan. Namun, seiring wabah korona yang terus meningkat, masyarakat memilih membatasi perjalanan sehingga tidak menarik kunjungan wisatawan domestik.

tag: #kementerian-pariwisata  #komisi-x  #corona  #dede-yusuf  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement