JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Wakil ketua komisi keagamaan (Komisi VIII) DPR RI, Marwan Dasopang, menyesalkan isi ceramah Ustadz Yahya Waloni yang menyinggung soal wabah korona disebabkan oleh orang-orang munafik. Marwan mengatakan, pertentangan istilah munafik dan beriman kerap diriuhkan saat Indonesia sedang menghadapi peristiwa seperti bencana maupun musibah.
Parahnya, istilah-istilah agama tersebut seringkali disalahgunakan oleh orang-orang yang berstatus sebagai penceramah di masyarakat. Hal ini menjadikan keadaan sosial di masyarakat menjadi terpecah-belah karena sesama mereka saling tuding-menuding.
"Patut disesalkan pernyataan yang tidak mendidik dan bahkan mengadu domba, seolah-olah ada yang beriman dan ada yang munafik. Padahal, itu sedikitpun tidak solusi untuk menghadapi virus covid-19," kata Marwan saat dihubungi, Ahad (19/4/2020).
TEROPONG JUGA:
> PA 212 Sebut Pernyataan Yahya Waloni Kurang Tepat, Tapi Setuju Orang Munafik Sebab Turunnya Wabah
> Kembali Kontroversial, Mantan Pendeta Sebut Virus Korona Hanya Menyerang Orang Munafik
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menuturkan, sebagai pemuka agama, Yahya Waloni seharusnya tidak melontarkan pernyataan yang berpotensi menciptakan kegaduhan di masyarakat. Apalagi hal itu ia sampaikan saat masyarakat berada dalam keadaan sulit akibat pandemi korona.
"Mestinya sebagai pendakwah harus menyampaikan pesan-pesan damai menyejukkan yang mempertebal keimanan," kata dia.
Lebih jauh Marwan menjelaskan, penyematan istilah munafik dan beriman bukan berada pada wilayah manusia. Menurutnya, munafik atau berimannya seseorang hanya ditentukan oleh Allah.
"Otoritas menentukan seseorang munafik, kafir, ingkar, dan lain-lain yang bersifat kepatuhan dan keingkaran kepada Tuhan adalah miliknya Allah. Jadi tidak boleh sembarang," tutup legislator dari dapil Sumatera Utara II ini.
Senada dengan Marwan,Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Asrorun Niam Sholeh, memandang pernyataan Yahya Waloni penuh kekeliruan. Pasalnya, wabah penyakit tak memandang status sosial maupun spiritual siapa pun.
Berkaca pada sejarah, Ni"am mengatakan wabah penyakit pernah terjadi di jaman Sahabat Nabi Muhammad SAW. Wabah yang melanda Timur Tengah pada saat itu, turut menjangkiti para sahabat nabi hingga tak sedikit di antara mereka yang meninggal.
Dengan demikian, tudingan wabah hanya mengenai mereka yang dinilai munafik sudah salah jika membandingkan dengan sejarah sahabat Nabi tersebut. Sebab, mayoritas kaum muslimin sepakat bahwa sahabat nabi bukan lah orang-orang yang munafik.
"Wabah tidak hanya terjadi hari ini. Pada saat jaman sahabat nabi, juga pernah terjadi wabah. Bahkan beberapa sahabat nabi yang memiliki kemuliaan wafat karena wabah," kata Niam saat dihubungi terpisah.
Niam meminta para pemuka agama tidak memandang wabah korona sebagai alasan untuk menyebut pihak lain dengan sebutan negatif. Di musim wabah yang penuh bahaya ini, dia meminta semua pihak bekerja sama menanggulangi wabah agar musibah ini lekas berakhir.
"Kewajiban kita sebagai muslim jika ada wabah adalah ikhtiar agar tidak tertular. Dan bagi yang sudah terkena, wajib menjaga agar tidak menularkan," pungkasnya.
TEROPONG JUGA:
> Sebut Virus Corona Hanya Menyerang Orang Munafik, PDIP : Yahya Waloni Cari Sensasi
Sebagaimana diberitakan, dalam sebuah Tablig Akbar di alun-alun Sinunukan III Mandailing Natal, Sumatera Utara, Minggu 8 Maret lalu,Ustadz Yahya Waloni menyebut bahwa virus korona turun hanya menyerang orang-orang munafik.
Acara itu pertama kali ditayangkan oleh akun YouTube SNKTV Project. Karena ulah beberapa pihak, video tersebut diedarkan kembali dan viral di media sosial. Hingga akhirnya, pernyataan Yahya Waloni mengundang kritikan dari berbagai pihak.
"Saya datang dari sana sampai duduk di sini tidak ada saya lihat yang pakai masker ini, karena apa? Karena tidak ada yang munafik di sini," kata Ustadz Yahya dalam video tersebut.