Oleh Aries Kelana pada hari Minggu, 19 Apr 2020 - 22:03:14 WIB
Bagikan Berita ini :

Arya Sinulingga Duga Ada Mafia Impor Ventilator

tscom_news_photo_1587308594.jpg
Arya Sinulingga (Sumber foto : mediabumn.com)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Kasus COVID-19 di Indonesia terus bertambah tiap hari. Per hari ini saja (19/4/2020), sudah tercatat 6.575 kasus. Dengan adanya jumlah yang postif berarti tidak sedikit pula yang dirawat dengan bantuan ventilator. Kebutuhan akan ventilator pun bertambah banyak.

Masalahnya, yang menjadi kritikan staf khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga, banyak produk impor untuk alat kesehatan, seperti ventilator. Padahal menurut Arya, banyakpihak yang bisa merancang ventilator dari dalam negeri.

Di antaranya Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, hingga Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

"Kenapa selama ini mesti impor? Berarti adatrader.Pak Erick berpikir pasti ada yang memaksa ingintradingterus. Ini terbukti, ternyata kita bisa bikin ventilator," ujar Arya dalam sebuah diskusi daring, Ahad, 19 April 2020.

Ia menduga begitu karena hal itu dilakukan seringkali dan berulang-ulang. Ini menunjukkan bahwa Indonesia lebih suka membeli ketimbang membuat sendiri. "Mungkin untung lebih besar. Ke situ saja. Bukan identifikasi. Jadi kenapa lama betul tidak buat di sini," imbuh Arya.

Untuk mengurangi impor Kementerian BUMN akan menunjuk beberapa BUMN, seperti PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, PT LEN. Jika sudah diproduksi dalam negeri, kebutuhan ventilator dalam negeri bakal terpenuhi.

Keterbatasan ventilator memang menjadi masalah bagi negara-negara yang memiliki pasien COVID-19 yang banyak. Meski satu ventilator bisa digunakan untuk 4-5 pasien, namun tetap saja berkekurangan. Tak heran beberapa pemerintah meminta perusahaan yang selama ini tidak membuat ventilator untuk membuat ventilator.

Itu pula yang dilakukan Amerika Serikat. Presiden Donald Trump meminta General Electric untuk membuat ventilator. Padahal produsen itu biasanya membuat mesin pesawat terbang misalnya.

tag: #bumn  #covid  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement