JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Aktivis Petisi 28 Haris Rusly menilai, selama satu semester memimpin, Jokowi belum menunjukkan perubahan kapasitas maupun pemahaman tentang fungsi dan tanggungjawabnya sebagai Kepala Negara.
"Hingga saat ini Jokowi masih terlihat menempatkan dirinya ibarat wali kota atau gubernur yang hanya mengurus masalah pelayanan publik seperti Kartu Sehat, Kartu Pintar dan pembangunan infrastruktur," kata Haris di Jakarta, Rabu (27/05/2015).
Jokowi, kata dia, terlihat belum sadar dan tidak paham jika dirinya adalah seorang yang juga berfungsi sebagai Kepala Negara yang juga bertanggung jawab memimpin arah dan haluan negara.
"Selaku kepala Negara tugas-tugas yang dijalankan Jokowi baru semata fungsi administratif," katanya.
Mestinya Jokowi bisa melakukan sesuatu yang lebih besar dari pada hanya memberhentikan dan mengangkat Kapolri atau menolak grasi kepada terpidana Narkoba.
"Sebagaimana SBY, Jokowi selama ini juga melanjutkan melupakan fungsi dan tanggungjawabnya sebagai Kepala Negara untuk melakukan revolusi nilai atau revolusi mindset untuk kembali pada nilai-nilai Pancasila melalui penataan ulang sistem negara berdasarkan konstitusi UUD 1945," jelasnya. (iy)