JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Politikus PKS Mardani Ali Sera mengatakan mundurnya Belva Devara dari Staf Khusus (Stafsus) Presiden tidak menyelesaikan masalah pemerintah.
Pasalnya, pangkal permasalahan yang sebenarnya adalah berada pada pengelolaan dana kartu prakerja oleh pemerintah.
"Mundurnya Belva meringankan beban Pemerintah. Tapi tidakmenyelesaikan masalah khususnya pola pengelolaan dana kartu pra kerja," kata Mardani melalui pesan singkatnya, Rabu (22/04/2020).
Mardani menuturkan saran kalau sebaiknya dana program kartu prakerja dialihkan ke bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) supaya dapat meringankan beban masyarakat.
"Saat ini yang pas seluruh dana dialihkan dalam bentuk BLT pada pemegang kartu pra kerja," tuturnya.
Anggota Komisi II DPR RI ini menilai kalau kasus Belva bisa menjadi renungan bersama untuk para stafsus untuk lebih bijak ketika berada dalam lingkar kekuasaan.
"Untuk stafsus lainnya, bisa belajar kasus Delva bahwa ada etika yang harus dipegang ketika kita ada dalam lingkaran kekuasaan," ujarnya.
Terkait dengan Andi Taufan yang dinilai telah membuat kesalahan karena mengirim surat pada setiap camat dengan disisipi dengan nama perusahaan miliknya.
Politisi berdarah betawi ini enggan berkomentar lebih jauh mengenai hal tersebut, entah akan mengikuti jejak Belva atau tidak itu dikembalikan kepada Andi Taufan.
"Diserahkan pada nurani Andi Taufan untuk itu," tambahnya.
Mardani menyebut kegaduhan yang terjadi di lingkaran istana bukan sepenuhnya kesalahan Stafsus Presiden.
Menurutnya, Pembina Stafsus tersebut perlu juga untuk bertanggung jawab supaya tidak terjadi kesalahan yang serupa dikemudian hari.
"Kalau untuk saya bukan stafsus yang salah tapi Pembina Stafsus perlu juga memikul tanggung jawab," pungkasnya.