JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Total kematian akibat wabah corona telah tembus di atas 200.000 orang dia seluruh dunia. Per tanggal 26 April pukul 00.13 GMT tercatat
2,918,934 kasus dan kematian hingga 203,139 orang. Sementara yang sembuh mencapai 836,486 orang.
Wabah ini tergolong luar biasa jika diingat bahwa kematian pertama terkait dengan penyakit ini terjadj pada 10 Januari 2020 di Wuhan, China.
Dikutip dari Reuters, hanya perlu 91 hari untuk angka kematian melewati 100.000 dan 16 hari untuk meningkatkan menjadi 200.000 orang. Padahal malaria menewaskan 400.000 orang dalam jangka setahun.
Dari 20 negara teratas yang paling parah terkena dampaknya, Belgia mencatat jumlah kematian tertinggi per kapita, yakni dengan 6 kematian per 10.000 orang, dibandingkan dengan 4,9 di Spanyol dan 1,6 di Amerika Serikat.
Di Amerika sekitar 8% dari semua kasus Corona mengakibatkan kematian. Sementara di Spanyol dan Italia,angka kematian sekitar 10% dari kasus Corona yang ada.
Asia dan Amerika Latin masing-masing melaporkan lebih dari 7.000 kematian, sedangkan Timur Tengah melaporkan lebih dari 8.800 kasus kematian. Di Afrika sekitar 1.350 orang meninggal.
Jumlah kematian global akibat corona tumbuh pada tingkat 3%-4% per hari selama 10 hari terakhir. Tapi berita baiknya, angka kematian mulai melambat sejak awal bulan ini.