JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Badan sepakbola dunia, FIFA akan menjatuhkan sanksi terhadap Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) karena badan sepakbola nasional itu belum mampu menyelesaikan konflik dengan pemerintah terkait pembekuan terhadap PSSI. Sanksi itu rencananya akan jatuh pada hari ini.
Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Hanura Dadang Rusdiana mengusulkan agar pimpinan DPR bersama pemerintah segera bertindak agar sanksi tersebut tidak jatuh.
"Ya sebagaimana dalam rapat RDPU dengan PSSI, sudah saya tegaskan dalam rapat, bahwa harus dilakukan konsultasi pimpinan DPR dengan presiden, agar menpora segera mencabut pembekuan PSSI," kata dia via BBM di Jakarta, Kamis (28/05/2015).
Selain itu, Dadang juga menghimbau agar Presiden Jokowi memberikan arahan pada bawahannya untuk mentaati hukum.
"Keputusan sela PTUN itu hanya akan diikuti oleh menteri bila ada perintah presiden. Kan bila pejabat tidak melaksanakan keputusan PTUN, dia akan mendapat sanksi dari atasannya. Atasan menteri adalah presiden. Jadi kalau presiden bertindak menterinya akan patuh," tandas dia.
Lebih lanjut Dadang melihat bahwa kisruh yang saat ini terjadi antara PSSI dengan menpora merupakan tanggung jawab presiden karena bila persoalan tersebut tidak dapat terselesaikan dikhawatirkan akan berdampak pada kondisi sosial politik.
"Saya melihat menpora mencoba mengulur ulur waktu dan ini bisa berakibat fatal. Artinya presiden harus turun tangan kalau menpora bertindak seperti itu," tegas dia.
Saat ditanya apakah sanksi FIFA akan berjalan efektif di tengah para petinggi FIFA tertangkap karena kasus korupsi, Dadang mengatakan sanksi akan berjalan efektif sekalipun para petinggi FIFA tersangkut korupsi. "Ya kalau FIFA itu tetap berpengaruh, karena ia independen. Mau ada kasus korupsi atau masalah apapun itu tidak berhubungan dengan statuta," pungkas dia. (ai)